Kamis, Malam hari, Kereta Api Rapih Dhoho yang melintasi Stasiun Jombang sampai Baron, mendapatkan lemparan batu.
Entah bagaimana bisa sesempit itu fikiran orang yang melempar batu ke kereta yang sedang melintas. Mereka tidak berfikir sama sekali betapa kaget dan takutnya ibu-ibu yang membawa anaknya karena ulah kalian. Kalian hanya mementingkan diri sendiri dengan kepuasan yang mungkin anda raih, sok gagah karena berani melempar kereta api yang sedang melintas. Bukan,, bukan itu yang sebenarnya disebut orang yang gagah, bukan seperti itu orang yang dianggap kuat. Tampakkan diri kalian, jangan jadi pengecut dengan lempar batu sembunyi tangan.
Wahai orang yang pernah dicelakai oleh orang yang melempar batu tersebut, berdo'alah kepada Alloh, karena tidak ada hijab sama sekali do'a orang yang terdzolimi. Berdo'alah untuk orang yang mendzolimi diri kalian.
Mereka Melempar batu pada kereta yang melintas Malam Hari, Agar tidak ketahuan siapa yang melempar.
Kereta Api Rapih Dhoho, kembali mendapatkan lemparan batu. Beberapa kali kereta dhoho yang berangkat dari gubeng sore hari ini, mendapatkan lemparan batu dari orang yang tidak bertanggung jawab dan berpikiran sempit untuk memberikan shock-teraphy bagi penumpang. Mereka sengaja melakukan ini, dengan niatan memang akan melempar, hal ini bisa dibuktikan kenapa mereka melakukanya di malam hari? itu karena mereka tidak dingin diketahui keberadaanya.
Kemarin kamis sore, tanggal 17 April 2014, mulai dari stasiun jombang sampai stasiun baron, kereta api rapih doho mendapatkan lemparan batu. Mulai batu yang sebesar genggaman tangan anak kecil, sampai batu yang lebih kecil dari itu berusaha mereka lemparkan.
Pada saat itu alhamdulillah tidak ada korban yang parah terkena batu,,, cuma ada penumpang yang kakinya berdarah akibat terkena lemparan batu tersebut. Sejenak pasca pelemparan batu yang mengenai kereta api dhoho ini, penumpang ada yang nyeletuk, kemungkinan asongan yang melampiaskan kemarahanya karena tidak diperobolehkan untuk berjualan di kereta. Prediksi ini sebenarnya tidak begitu saja terdetik di dalam fikiran mereka, karena memang memiliki fikiran itu karena motif yang paling tepat adalah kekesalan asongan.
Tapi kita tidak boleh berprasangka buruk dulu sebelum fakta itu terbukti jelas, apakah pelakunya asongan, atau anak remaja yang memang sedang kumpul-kumpul dipinggiran jalan kereta api karena sedang merayakan hari libur yang mereka nikmati dengan berkumpul bersama teman-teman.
Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, kami menyarankan kepada PT KAI untuk menyediakan CCTV untuk merekam jejak pelempar yang kemungkinan berdiri tidak jauh dari kereta melintas. Paling jauh sekitar 300m dari lintasan kereta api.
Tapi kita tidak boleh berprasangka buruk dulu sebelum fakta itu terbukti jelas, apakah pelakunya asongan, atau anak remaja yang memang sedang kumpul-kumpul dipinggiran jalan kereta api karena sedang merayakan hari libur yang mereka nikmati dengan berkumpul bersama teman-teman.
Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, kami menyarankan kepada PT KAI untuk menyediakan CCTV untuk merekam jejak pelempar yang kemungkinan berdiri tidak jauh dari kereta melintas. Paling jauh sekitar 300m dari lintasan kereta api.
Komentar
Posting Komentar